Jumat, 26 September 2008

foto wave

Pengertian Cahaya
Bagaimana kita dapat menjelaskan proses ketika kita melihat suatu benda? Hal ini tentunya disebabkan adanya cahaya yang dipancarkan sumber cahaya mengenai benda dan dipantulkan ke mata kita sehingga kita dapat melihat benda tersebut. Pertanyaanya sekarang adalah apakah cahaya itu?
Para ilmuan menyatakan bahwa cahaya adalah gelombang yang dihasilkan dari perpaduan medan listrik dengan medan magnet yang saling tegak lurus. Bentuk gelombang cahaya berupa bukit dan lembah gelombang tegak lurus terhadap arah rambatnya sehingga cahaya merupakan contoh dari gelombang tranversal. Cahaya dapat merambat di ruang vakum/hampa, tanpa adanya zat/medium sehingga cahaya termasuk contoh gelombang elektromagnetik. Jadi cahaya adalah gelombang elektromagnetik tranversal yang memiliki kecepatan rambat di ruang hampa 3 X 108 m/s ( mampu menempuh jarak sejauh 300 ribu Km dalam tiap detik/sekon)
Bentuk perambatan cahaya/berkas cahaya pada saat merambat berupa garis lurus, bukti yang paling sederhana adalah dapat terlihat pada saat kita memperhatikan cahaya matahari yang masuk melalui celah kecil ataupun cahaya dari lampu senter.
Pada saat dikenai cahaya maka benda dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
1. Benda gelap adalah benda yang tidak dapat meneruskan/ditembus cahaya, akibatnya akan dihasilkan ruang gelap di belakang benda yang bentuknya sama disebut bayang-bayang, benda yang ada di belakang benda ini tidak terlihat karena tertutup bayang-bayang dari benda di depanya. Contohnya adalah saat terjadi gerhana matahari ataupun bulan.
2. Benda Buram/Kusam adalah benda yang dapat ditembus/meneruskan sebagian kecil cahaya akibatnya benda yang berada di belakangnya tidak dapat terlihat dengan jelas/samar/buram
3. Benda Bening adalah benda yang dapat ditembus/meneruskan sebagian besar cahaya sehingga benda yang berada di belakangnya akan dapat terlihat dengan jelas.
Secara umum cahaya memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1. Dapat merambat di ruang hampa/vakum karena termasuk gelombang elektromagnetik
2. Merupakan gelombang tranversal
3. Memilki bentuk rambatan/berkas berupa garis lurus. (merambat lurus)
4. Dapat mengalami pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), perpaduan (interferensi), pelenturan (difraksi), terserap sebagian arah getarnya (polarisasi)
Peristiwa pemantulan dan pembiasan cahaya akan menghasilkan bayangan dari suatu benda. Jenis bayangan ada 2 yaitu :
1. Bayangan nyata adalah bayangan yang dihasilkan dari perpotongan sinar-sinar pantul atau bias sebenarnya.
2. Bayangan maya adalah bayangan yang dihasilkan dari perpotongan perpanjangan sinar-sinar pantul atau bias, bukan sinar sebenarnya.

Pemantulan Cahaya
Ketika mengenai suatu bidang permukaan maka cahaya dapat mengalami pemantulan, bukti sederhanaya adalah kita dapat melihat semua benda karena adanya cahaya yang dipantulkan dari benda tersebut ke mata kita.
Pemantulan Cahaya adalah peristiwa berubah/berbaliknya arah rambat cahaya ketika mengenai permukaan bidang pemantul. Ada 2 jenis pemantulan yang terjadi yaitu :
1. Pemantulan teratur, terjadi ketika cahaya mengenai permukaan bidang pantul yang rata dan halus contohnya pemantulan pada cermin.
2. Pemantulan acak/baur/difuse, terjadi ketika permukaan bidan pemantul kasar dan tidak rata. Hal ini dapat terlihat ketika kita perhatikan seluruh ruangan rumah akan terang walaupun ada bagian yang tidak terkena cahaya langsung .

HUKUM PEMANTULAN CAHAYA SNELLIUS
Pada peristiwa pemantulan teratur pada sautu bidang datar akan memenuhi Hk. Snellius yang berbunyi :
1. Sinar datang, sinar pantul dan garis normal akan terletak pada satu bidang datar
2. Besarnya susut datang (i) akan sama dengan sudut pantul (r)
Keterangan :
SD Sinar/Cahaya datang
SP Sinar/Cahaya pantul
N Garis Normal tegak lurus bidang pantul
i Sudut datang terbentuk antara sinar datang dengan garis normal
r Sudut pantul terbentuk antara sinar pantul dengan garis normal


PEMANTULAN PADA CERMIN
a. Cermin Datar
Cermin datar adalah cermin yang bentuk permukaan pantulnya berupa bidang datar, sering kita gunakan ketika bercermin atau berhias. Bagaimanakah bayangan yang kita lihat saat bercermin. Jika diperhatikan dengan baik maka bayangan yang dihasilkan cermin datar bersifat :
· Maya, tegak dan sama besar dengan bendanya
· Terjadi pertukaran sisi jika dibandingkan dengan bendanya
Pada cermin datar juga berlaku :
- Tinggi cermin yang harus digunakan untuk melihat seluruh tinggi benda adalah ½ dari tinggi bendanya ( t = ½ h )
- Banyaknya bayangan yang dihasilkan jika ada 2 cermin datar yang disusun membentuk sudut tertentu ditentukan dengan rumus :
Dengan :
n = banyak banyangan yang terbentuk
a = sudut antara kedua cermin


b. Cermin Lengkung/Sferis
1. Cermin Cekung
Cermin Cekung adalah cermin yang permukaan bidang pantulnya lengkung dan bagian dalam lengkungannya dapat memantulkan cahaya.

Sinar Istimewa pada Cermin Cekung
1) Sinar sejajar sumbu utama (SU) dipantulkan melalui/menuju titik fokus (F)
2) Sinar menuju titik fokus (F) dipantulkan sejajar sumbu utama (SU)
3) Sinar melalui titik pusat kelengkungan (P/R) dipantulkan menuju/melalui titik (P/R) itu juga
Pembagian ruang pada cermin cekung :
Ruang I = antara cermin (O) sampai titik fokus (F)
Ruang II = antara titik fokus (F) sampai titik pusat kelengkungan (P/R)
Ruang III = dari titik pusat kelengkungan (P/R) ke kanan/belakang
Ruang IV = dari cermin (O) ke kiri/belakang
Sifat-sifat Cermin Cekung
1) Bersifat Konvergen (mengumpulkan sinar) semua sinar sejajar SU dipantukan menuju F
2) Titik Fokus (F) bersifat nyata berharga positif terletak di depan cermin
3)
Ruang Benda + Ruang Bayangan = 5Berlaku aturan ruang/Rumus Esbac

4) Sifat bayangan yang dihasilkan dapat nyata ataupun maya, tegak ataupun terbalik, diperbesar ataupun diperkecil bergantung pada letak/ ruang bendanya.
Cermin Cekung banyak digunakan sebagai reflector/pengumpul cahaya pada lampu senter, lampu kendaraan, OHP dan proyektor Film.

2. Cermin Cembung
Cermin cembung adalah cermin yang permukaan bidang pantulnya lengkung dan bagian luar lengkungannya dapat memantulkan cahaya.

Sinar Istimewa pada Cermin Cembung
1) Sinar sejajar sumbu utama (SU) dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus (F)
2) Sinar seolah-olah menuju titik fokus (F) dipantulkan sejajar sumbu utama (SU)
3) Sinar seolah-olah menuju titik pusat kelengkungan (P/R) dipantulkan seoal-olah berasal dari titik (P/R) itu juga
Sifat-sifat Cermin Cembung
1) Bersifat Divergen (menyebarkan sinar) semua sinar sejajar SU dipantukan seolah-olah berasal dari titik focus F
2) Titik Fokus (F) bersifat maya berharga negatif terletak di belakang cermin
3) Tidak berlaku aturan ruang/Rumus Esbac
4) Sifat bayangan yang dihasilkan selalu maya, tegak, diperkecil.
Cermin Cembung digunakan pada kaca spion kendaraan

Tidak ada komentar: